Pemberian Nutrisi Enteral Kaya Albumin pada Penderita Fistula Enterokutan
Keywords:
malnutrisi, albumin, nutrisi enteral, fistula enterokutanAbstract
Latar Belakang: Didapatkan insidens yang tinggi dari kasus-kasus malnutrisi pada penderita yang opname untuk pembedahan gastrointensinal. Malnutrisi mempunyai hubungan yang jelas dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas pasca pembedahan besar. Tujuan:Â Untuk mengetahui hubungan pemberian nutrisi enteral kaya albumin dengan perubahan status gizi dan perbaikan klinis pada para penderita dengan komplikasi fistula enterokutan. Metode: Suatu studi observasional pada penderita perioperatif di RS Saiful Anwar Malang dalam jangka waktu 7 tahun. Dari seleksi didapatkan 12 penderita fistula enterokutan low output, 9 pria dan 3 wanita, usia antara 15 tahun- 30 tahun dilaporkan. Dilakukan pemberian nutrisi enteral dini yang mengandung kadar albumin yang tinggi. Diberika secara progresif bertahap naik sampai 25kcal/kg/hari. Hasil: Penutupan fistula secara spontan terjadi pada semua penderita. Kadar albumin serum meningkat secara bermakna ke harga normal (p=0,0001). Kesimpulan: Pemberian nutrisi enteral standar RS yang diperkaya dengan albumin dapat ditoleransi dengan baik dan secara bermakna merupakan alternatif terhadap nutrisi parenteral.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).