Faktor Penyebab Kurangnya Kinerja Surveilans Infeksi Nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2015.028.02.13Abstract
Surveilans infeksi nosokomial merupakan salah satu kegiatan dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit. Â Pada studi pendahuluan menunjukkan kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung (minimal 1 parameter) jauh lebih rendah dari Standar Pelayanan Minimal (SPM), meskipun sudah tersedia Tim PPI yang terlatih. Â Hal ini mengindikasikan kinerja surveilans infeksi nosokomial belum berjalan dengan baik. Â Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan solusi dari faktor penyebab kurangnya kinerja surveilans infeksi nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mempelajari dokumen-dokumen, wawancara terstruktur dan observasi dengan checklist. Â Pencarian akar masalah dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussion dengan peserta 19 perawat Infection Prevention Control Nurse (IPCN) dan Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN). Â Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar komponen surveilans infeksi nosokomial belum dijalankan dengan benar sesuai Petunjuk Teknis Surveilans dari Kemenkes tahun 2010. Hal tersebut disebabkan belum adanya kebijakan untuk sosialisasi program kepada Tim PPI, kurangnya dukungan manajemen terhadap program dan sarana penunjang, serta belum adanya fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program surveilans infeksi nosokomial. Kesimpulan hasil tapisan pilihan solusi terbaik dengan metode Nominal Group Technique (NGT) dan metode CARL adalah pengadaan program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan kepada Tim PPI untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap demi menunjang keberhasilan program surveilans infeksi nosokomial di rumah sakit.Kata Kunci: Â Pendidikan dan pelatihan, surveilans infeksi nosokomial, Tim PPI
Downloads
References
Haley RW, Culver DH, White JW, Morgan WM, and Emori TG. Original Contributions the Nation Nosocomial Infection Rate a New Need for Vital Statistic. The American Journal of Epidemiology. 1985; 121(2): 159-167.
Nejad SB, Allegranzi B, Syed SB, Ellis B, and Pittet D. Health-care-associated Infection in Africa: A Systematic Review. Bulletin of the World Health Organization. 2011; 89: 757-765.
Dawson SJ. The Role of the Infection Control Link Nurse. Journal of Hospital Infection. 2003; 54(4): 251-257.
Astrawinatan DAW. Epidemiologi Klinik dan Sistem Surveilans Infeksi di Rumah Sakit. [Materi Kursus]. Kursus Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit. 2003.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.
Molina VF. Analisis Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumkital Dr. Mintohardjo Jakarta. [Tesis]. Universitas Indonesia, Jakarta. 2012.
Setiawati EP. Surveilans Infeksi Nosokomial. Bandung: Universitas Pajajaran Bandung; 2003.
Prabandari R. Analisis Pengaruh antara Pendidikan dan Latihan, Pengalaman Kerja, Inisiatif dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tenaga Perawat di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. [Skripsi]. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. 2003.
Amiruddin R. Surveilance Kesehatan Masyarakat. Bogor: IPB Press Bogor; 2012.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Praktis Surveilans Infeksi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2010.
Sopirala MM, Yahle-Dunbar L, Smyer J, et al. Infection Control Link Nurse Program : An Interdiciplinary Approach and Targeting Health Care-Acquired Infection. American Journal of Infection Control. 2014; 42(4): 353-359.
Dessler G. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-8. Jakarta: PT. Prenhalindo; 2009.
Rai N. Under Surveillance. Occupational Health. 2006; 58(5): 29-31.
Mangkuprawira S. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia; 2004.
Farooq M and Khan MA. Impact Training and Feedback on Employaee Performance. Far East Journal of Psychologi and Business. 2011; 5(1): 23-33.
Simamora H. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ketiga. Yogyakarta: STIE YKPN; 2004.
Moekijat. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju; 2003.
Rivai V. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktek. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada; 2006.
Asim M. Impact Training of Motivation on Employee Performance with Effect of Training: Specific to Education Sector of Pakistan. International Journal of Scientific and Research Publication. 2013; 3(9): 1-9.
Swanburg RC. Nursing Staff Development; A Component of Human Resource Development. 2nd edition. London: Jones and Barlett Publisher; 2000.
Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ketiga. Jakarta: Bina Rupa Aksara; 1996.
Suarli S dan Bachtiar. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta: Erlangga; 2009.
Kapp KM. Transforming Your Manufacturing Organization Into a Learning Organization. Hospital Materiel Management Quarterly. 1999; 20(4): 46-54.
Permana LW dan Adisasmito W. Analisis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Panitia Pengendalian Infeksi Nosokomial Pelayanan Kesehatan St. Carolus Jakarta tahun 2004. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2005; 8(2): 99-104.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).