Ginekomasti pada Laki-Laki dengan Mikroadenoma Hipofisis

Authors

  • Dicky Faizal Irnandi Laboratorium Biokimia Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
  • Tjahjo Djojo Tanojo Klinik Andrologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2017.029.04.16

Keywords:

Feminisasi laki-laki, ginekomasti, karakteristik seksual sekunder, mikroadenoma hipofisis

Abstract

Ginekomasti adalah pembesaran payudara laki-laki yang mengacu pada proliferasi komponen duktal. Ditemukan kasus ginekomasti yang jarang terjadi. Seorang pria berusia 44 tahun datang dengan keluhan utama pembesaran kedua payudara sejak tiga tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan ginekomasti kelas II (tanner IV) dengan galaktorhea. Pemeriksaan genitalia menunjukkan panjang penis 10cm dan volume testis 6mL dengan konsistensi lunak. Nilai testosteron 22,65ng/dL, LH <0,07mIU/mL, dan FSH <0,3mIU/mL. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara menunjukkan ginekomasti bilateral dengan ektasis duktal bilateral. Ultrasonografi (USG) abdomen menunjukkan tidak ada signifikansi yang terkait ginekomasti. Ultrasonografi (USG) skrotum menunjukkan testis yang normal di kedua sisi. Magnetic Resonansi Imagine (MRI) kepala (dengan kontras) ditemukan mikroadenoma hipofisis. Pasien didiagnosis sebagai ginekomasti dengan mikroadenoma hipofisis. Pasien direncanakan untuk mendapatkan terapi penggantian testosteron.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Narula HS and Carlson HE. Gynecomastia. Endocrinology and Metabolism Clinics of North America. 2007; 36(2): 497-519.

Permatasari N, Subandi S. Pengaruh Ekstrak Jintan Hitam terhadap MDA dan Sel Spermatogonium Tikus yang Dipapar Asap Rokok Kretek Subakut. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2013 Apr 27;26(3):161-5.

de Barros ACSD and Sampaio MDCM. Gynecomastia: Physiopathology, Evaluation and Treatment. Sao Paulo Medical Journal. 2012; 130(3): 187-197.

Bhasin S, Cunningham GR, Hayes FJ, et al. Testosterone Therapy in Men with Androgen Deficiency Syndromes: An Endocrine Society Clinical Practice Guideline. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2010; 95(6): 2536-2559.

Nieschlag E and Simoni M. Endocrine Laboratory Diagnosis. In: Nieschlag E, Behre HM, and Nieschlag S (Eds). Andrology: Male Reproductive Health and Dysfunction. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2010; p. 109.

Silveira LF and Latronico AC. Approach to the Patient with Hypogonadotropic Hypogonadism. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2013; 98(5): 1781-1788.

Muneer A. Hypogonadism: An Underdiagnosed Condition. Trends in Urology, Gynaecology & Sexual Health. 2010; 15(2): 14-17.

Lake MG, Krook LS, and Cruz SV. Hypophysis Adenomas: An Overview. American Family Physician. 2013; 88(5): 319-327.

Carlson HE. Approach to the Patient with Gynecomastia. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2011; 96(1): 15-21.

Dickson G. Gynecomastia. American Family Physician. 2012; 85(7): 716-722.

Zarotsky V, Huang MY, Carman W, Morgentaler A, Singhal PK, Coffin D, Jones TH. Systematic literature review of the epidemiology of nongenetic forms of hypogonadism in adult males. Journal of Hormones. 2014; 2014:1-17.

Dohle GR, Arver S, Bettocchi C, Jones TH, Kliesch S, and Punab M. Guidelines on Male Hypogonadism. European Association of Urology. (Online) 2015. http://uroweb.org/wp-content/uploads/EAU-Guidelines-Male-Hypogonadism-2015.pdf. Diakses November 2016.

Muh CR and Oyesiku NM. Non-Functioning Adenomas: Diagnosis and Treatment. In: Swearingen B and Biller BMK (Eds). Diagnosis and Management of Hypophysis Disorders. Totowa New Jersey: Humana Press; 2008: pp. 271-288.

Downloads

Published

2017-08-31

Issue

Section

Case Report