Pengembangan Lembar Timbang Terima Dokter di Unit Gawat Darurat untuk Membangun Komunikasi Efektif

Authors

  • Nofita Dwi Harjayanti Rumah Sakit Umum Mitra Delima
  • Asih Tri Rahmi Dinas Kesehatan Kota malang
  • Satra Wiyanto RS Islam Aisyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2014.028.01.33

Abstract

Komunikasi pada masa transisi pelayanan di rumah sakit merupakan titik kritis dalam manajemen keselamatan pasien. Unit Gawat Darurat rumah sakit merupakan ujung tombak dan pintu masuk pelayanan dengan intensitas pelayanan yang tinggi, sehingga mempunyai potensi insiden yang tinggi pula. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi proses timbang terima untuk mengembangkan model form timbang terima sehingga meningkatkan kualitas komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan cara melakukan observasi, membagikan kuisioner,  dan diskusi dengan subjek penelitian. Observasi dilakukan pada tiga setting transisi pelayanan yaitu UGD, Kamar Bersalin dan Rawat Inap. Wawancara dan diskusi dilakukan responden Dokter UGD. Hasil observasi menunjukkan proses timbang terima yang belum baku terutama komponen informasi yang disampaikan sehingga mengakibatkan potensi insiden keselamatan pasien. Hasil diskusi kelompok mengidentifikasi komponen atau aspek penting yang harus dikomunikasikan pada proses timbang terima yang meliputi laporan kondisi dan perkembangan keseluruhan pasien, peralatan penunjang (inventaris peralatan) termasuk stok obat, serta kondisi pada unit terkait yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab Dokter Jaga IGD. Format timbang terima yang dikembangkan merupakan timbang terima pada tingkat unit, sesuai dengan tanggungjawab Dokter Jaga.

Kata Kunci: Keselamatan pasien, komunikasi, timbang terima

Downloads

Download data is not yet available.

References

Tjiptono F, Chandra G, dan Adriana D. Pemasaran Strategik. Edisi 2. Yogyakarta: Andi; 2008.

Soepojo P, Koentjoro T, dan Utarini A. Benchmarking Sistem Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dan Australia (Benchmarking of Hospital Accreditation System in Indonesia and Australia). Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2002; 5.

Dewi M. Pengaruh Pelatihan Timbang Terima Pasien terhadap Penerapan Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal Health and Sport. 2012; 5(3): 646-655.

Keller S. Effects of Extended Work Shifts and Shift Work on Patient Safety, Productivity, and Employee Health. American Association of Occupational Health Nursing Journal. 2009; 57(12): 497-502.

Payne CE, Stein JM, Leong T, and Dressler DD. Avoiding Handover Fumbles: A Controlled Trial of A Structured Handover Tool versus Traditional Handover Methods. BMJ Quality & Safety. 2012; 21(11): 925-932.

Manser T and Foster S. Effective Handover Communication: An overview of Research and Improvement Efforts. Best Practice & Research Clinical Anaesthesiology. 2011; 25(2): 181-191.

Farhan M, Brown R, Woloshynowych M, and Vincent C. The ABC of Handover: A Qualitative Study to Develop a New Tool for Handover in the Emergency Department. Emergency Medicine Journal. 2012; 29(12):941-946.

Lasswell HD. The Structure and Function of Communication in Society. İletişim Kuram ve Araştırma Dergisi.2007; 24: 215-228.

Ye K, McD Taylor D, Knott JC, Dent A, and MacBean CE. Handover in the Emergency Department: Deficiencies and Adverse Effects. Emergency Medicine Australasia. 2007; 19(5):433-441.

Bendaly L BN. Improving Healthcare Team Performance. Ontario: John Wiley & Sons Canada,Ltd; 2012.

Downloads

Published

2014-08-03

Issue

Section

Supplement