Pengetahuan sebagai Faktor Dominan Efikasi Diri Kader dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Jiwa

Authors

  • Yanti Rosdiana Universitas Brawijaya Malang
  • Edi Widjajanto Lecturer of Faculty of Medicine Universitas Brawijaya
  • Rinik Eko Kapti Lecturer of Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2018.030.02.11

Keywords:

Deteksi dini gangguan jiwa, efikasi diri kader, pengetahuan

Abstract


Kader kesehatan jiwa berperan penting di masyarakat dalam pelaksanaan deteksi dini gangguan jiwa. Pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial merupakan sebagian dari faktor yang diduga mempengaruhi efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tiap faktor dengan efikasi diri kader dan mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi efikasi diri kader. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 138 sampel yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara proporsional dari lima desa di wilayah kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang. Data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor dominan yang meningkatkan efikasi diri kader. Hasil menunjukkan kader adalah ibu rumah tangga pada usia produktif dengan latar belakangan pendidikan menengah. Secara umum kader telah memiliki pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial yang baik dalam melakukan deteksi dini ganggungan jiwa. Uji regresi logistik menunjukkan kader yang memiliki pengetahuan tinggi akan meningkatkan 6,853 kali efikasi diri (OR=6,853, p=0,007) dibandingkan kader yang memiliki pengetahuan rendah. Pengetahuan, pengalaman dan dukungan sosial yang baik akan meningkatkan efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa dengan pengetahuan sebagai faktor dominan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Yanti Rosdiana, Universitas Brawijaya Malang

Master Mental Health Nursing University Brawijaya

Edi Widjajanto, Lecturer of Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Clinical Pathology

Rinik Eko Kapti, Lecturer of Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Nursing

References

World Health Organization. The World Health Report. (Online) 2017. http://www.who.int/csr/don/archive/year/2017/en/ [diakses tanggal 22 Oktober 2017].

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (Online) 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf [diakses tanggal 22 oktober 2017].

Subu AM, Waluyo I, Edwin AN, Priscilla V, dan Aprina T. Stigma, Stigmatisasi, Perilaku Kekerasa dan Ketakutan Diantara Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Indonesia: Penelitian Constructivist Grounded Theory. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2018; 30(1); 53-60.

Keliat BA, Helena N, dan Farida P. Manajemen Keperawatan Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa Comunity Mental Health Nursing. Jakarta: EGC; 2011; hal. 122.

Rustika IM. Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi. 2012; 20(1-2); 18-25.

Pratama DB dan Widodo A. Hubungan Pengetahuan dengan Efikasi Diri pada Caregiver Keluarga Pasien Gangguan Jiwa Di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi. Jurnal Kesehatan. 2017; 10(1); 13-22.

Ni'mah A, Tadjri I, dan Kurniawan K. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Eficacy dalam Menyelesaikan Skripsi. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application. 2014; 3(1); 43-48.

Comton MT, Quintero L, and Esterberg ML. Assessing Knowlegde of Schizophrenia: Development and Psychometric Properties of a Brief, Multiple-Choice Knowledge Test for Use Across Various Samples. Psychiatary Research. 2007; 151(1-2); 87-95.

Al-Janabi H, Coast J, and Flynn TN. What Do People Value When They Provide Unpaid Care for an Older Person? A Meta-Ethnography with Interview Follow-Up. Social Science & Medicine. 2008; 67(1); 111-121.

Schulz U and Schwarzer R. Soziale Unterstutzung Bei Der Krankheitsbewaltigung Die Berliner Social Support Skalen (BSSS) [Social Support In Coping With Illness: The Berlin Social Support Scales (BSSS). Diagnostica. 2003; 49(2); 73-82.

Scholz U, Dona GB, Sud S, and Schwarzer R. Is General Self-Efficacy A Universal Construct?Psychometric Findings from 25 Contries. European Journal of Psychological Assesment. 2002; 18(3); 242-251.

Rias YA. Hubungan Pengetahuan dan Keyakinan dengan Efikasi Diri Penyandang Diabetic Foot Ulcer. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2016; 1(1); 13-17.

Sulaiman ES, Murti B, dan Waryana W. Aplikasi Model Precede-Proceed pada Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Berbasis Penilaian Kebutuhan Kesehatan Mayarakat. Yarsi Medical Journal. 2015; 23(3); 149-164.

Khoddam H, Mehrdad N, Peyrovi H, Kitson AL, Schultz TJ, and Athlin AM. Knowledge Translation In Health Care: A Concept Analysis. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran. 2014; 28(98): 1-15.

Candona IS, Rodriguez-Montalban R, Acevedo-Soto E, Lugo KN, Torres-Oquendo F, and Torro-Alfonso J. Self Efficacy and Opennes to Experience as Antecedent of Study Engagement: An Exploratory Analysis. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 2012; 46; 2163-2167.

Uzuntiryaki E. Expoloring The Sources of Turkish Pre-Srive Che-Mistry Teachers Chemistry Self Efficacy Beliefs. Australia Journal of Teacher Educatioan. 2008; 33(6); 12-28.

Sari A dan Sumiati A. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Efikasi Diri pada Siswa Kelas X Akutansi di SMK Bina Pangudi Luhur Jakarta. Jurnal Ilmiah Econosains. 2016; 14(2); 126-138.

Rizkia F dan Dewi KD. Hubungan antara Dukungan Sosial Dengan Self Efficacy Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Angkatan Tahun 2015. Jurnal Penelitian Psikologi. 2017; 4(1); 1-7.

Published

2018-08-24

Issue

Section

Research Article

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>