Efek Preventif Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Berdaging Super Merah (Hylocereus Costaricensis) terhadap Malondialdehid Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2016.029.01.5Keywords:
antosianin, kulit buah naga, malondialdehidAbstract
Kulit buah naga berdaging super merah  (Hylocereus costaricensis) merupakan limbah yang sangat jarang dimanfaatkan, biasanya kulit buah naga hanya dibuang begitu saja, padahal mengandung antiosianin yang cukup tinggi. Antosianin yang terkandung dalam kulit buah naga berpotensi dijadikan sebagai alternatif pewarna alami dan antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian kulit buah naga berdaging super merah terhadap pencegahan kenaikan Malondialdehid (MDA) pada tikus wistar yang diberi paparan asap rokok. Dalam penelitian ini menggunakan lima kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan diberi ekstrak 1,575gr/ml, kelompok perlakuan diberi ekstrak 3,150gr/ml dan kelompok perlakuan diberi ekstrak 4,725gr/ml. Kadar MDA dianalisis dengan menggunakan metode TBA (Thiobarbaturic Acid). Penelitian ini dilakukan selama 36 hari, 7 hari pertama diberi ekstrak sesuai dosis, selanjutnya 28 hari kemudian dipapar 2 batang rokok dan diberi ekstrak. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA One Way dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA pada kelompok positif dengan kelompok pemberian ekstrak 1,575 gr/ml tidak terdapat perbedanyaan nyata (0,079 >0,05). Kadar MDA pada kelompok  kontrol positif dengan kelompok pemberian ekstrak 3,15gr/ml dan kelompok pemberian ekstrak 4,725gr/ml ada perbedaan nyata (0,00 <0,05). Kelompok pemberian ekstrak 3,15gr/ml dan kelompok pemberian ekstrak 4,725gr/ml dapat mencegah kenaikan kadar MDA pada tikus yang dipapar asap rokok.
Downloads
References
Syahdrajat T. Merokok dan Masalahnya. Jurnal Kedokteran dan Farmasi Dexa Media. 2007; 20(4): 184-187.
Kementerian Kesehatan RI. Penyajian Hasil Pokok-Pokok Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.
Heather Ryan, Angela Trosclair, and Joe Gfroerer. Adult Current Smoking: Differences in Definition and Prevalence Estimate-NHIS and NSDUH. Journal of Environmental and Public Health. 2012; 2012: 11.
Marianti A. Aktivitas Antioksidan Jus Tomat pada Pencegahan Kerusakan Jaringan Paru-Paru Mencit yang Dipapar Asap Rokok. Biosaintifika. 2009; 1(1): 1-10.
Lopes AG, Thiago SF, Renata TN, et al. Antioxidant Action of Propolis on Mouse Lungs Exposed to Short-term Cigarette Smoke. Bioorganic & Medicinal Chemistry 21. 2013; 21(24): 7570-7577.
Prabaningrum V dan Suci W. Upaya Pengendalian Tembakau dalam Pembanguan Kesehatan. Majalah Kedokteran Indonesia. 2008; 58(1).
Umayah EU dan Amrun MH. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Naga (Hylocereus Undatus (Haw.) Britt. & Rose). Jurnal Ilmu Dasar. 2007; 8(1): 83-90.
Nurliani A, Santoso HB, dan Rusmiati. Efek Antioksidan Ekstrak Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) pada Gambaran Histopatologi Paru-Paru Tikus yang Dipapar Asap Rokok. Bioscientiae. 2012; 9(1): 60-69.
McCord JM. The Evolution of Free Radikals and Oxidative Stress. The American Journal of Medicine. 2000; 108(8): 652-659.
Kurnia HP, Permatasari N, dan Subandi. Pengaruh Ekstrak Jintan Hitam terhadap MDA dan Sel Spermatogonium Tikus yang Dipapar Asap Rokok Kretek Subakut. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2011; 26(3): 161-165.
Dungir SG, Katja DG, dan Kamu VS. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Jurnal MIPA Unsrat Online. 2012; 1(1): 11-15.
Citramukti I. Ekstraksi dan Uji Kualitas Pigmen Antosianin pada Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis), (Kajian Masa Simpan Buah dan Penggunaan Jenis Pelarut). [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. 2008.
Handayani PA dan Rahmawati A. Pemanfaatan Kulit Buah Naga (Dragon Fruit) Sebagai Pewarna Alami Makanan Pengganti Pewarna Sintetis. Jurnal Bahan Alam Terbarukan. 2012; 1(2): 19-24.
Wisesa TB dan Widjanarko SB. Penentuan Nilai Maksimum Proses Ekstraksi Kulit Buah Naga Merah. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2014; 2(3): 88-97.
Nurliyana R, Syed Zahir I, Mustapha Suleiman K, 'Aisyah MR, and Kamarul Rahim K. Antioxidant Study of Pulps and Peels of Dragon Fruits: A Comparative Study. International Food Research Journal. 2010; 17: 367-375.
Muliartha IKG, Sriwahyuni E, dan Yuliawati. Oral Comsumption of Combined Vitamin C and E Repair Liver Damage Due to Subchronic Exposure to Cigarette Kretek. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2009; 24( 10): 23-27.
Revianti S, Widyasri P, dan Rima PS. Peranan Antioksidan Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam) sebagai Hepatoprotektor. Denta: Jurnal Kedokteran Gigi. 2007; 1(2): 75-80.
Ambrose JA and Barua RS. The Pathophysiology of Cigarette Smoking and Cardiovascular Disease: An Update. Journal of the American College of Cardiology. 2004; 43(10): 1731-1737.
Jain A, Agrawal BK, Varma M, and Jadhav AA. Antioxidant Status and Smoking Habits: Relationship with Diet. Singapore Medical Journal. 2009; 50(6): 624-627.
Miguel MG. Antioxidant Activity of Medicinal and Aromatic Plants. A Review. Flavour and Fragrance Journal . 2010; 25(5): 291-312.
Anprung P and Sangthawan S. Prebiotic Activity and Bioactive Compounds of the Enzymatically Depolymerized Thailand-Grown Mangosteen Aril. Journal of Food Research. 2012; 1(1): 268-276.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).