Efektivitas Ekstrak Daun Ceplukan sebagai Antimikroba terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus In Vitro
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2011.026.04.6Abstract
Methicillin-resistant Staphylococcuc aureus (MRSA) merupakan bakteri Staphylococcus aureus yang multi resisten terhadap antimikroba. Tumbuhan ceplukan (Physalis angulata L) dapat dijadikan sebuah alternatif pengobatan infeksi MRSA karena pada umumnya memiliki senyawa aktif yang berperan sebagai senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ceplukan sebagai antimikroba terhadap MRSA in vitro. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak daun ceplukan yang digunakan pada penelitian adalah 50%; 55%; 60%; 65%, 70%, serta 2 kelompok kontrol yaitu kelompok kontrol bakteri tanpa diberi ekstrak daun ceplukan (0%) dan kelompok kontrol bahan (100%). Hasil dari penelitian ini didapatkan pertumbuhan koloni bakteri yang lebih rendah pada pemberian ekstrak daun ceplukan dibandingkan kontrol dan jumlah koloni semakin rendah dengan meningkatnya konsentrasi ang (r=-0,770). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ceplukan memiliki efektivitas sebagai antimikroba terhadap bakteri MRSA secara in vitro.Kata Kunci: Antimikroba, ekstrak daun ceplukan (Physalis angulata L.), Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Downloads
References
DAFTAR PUSTAKA
Hadi U, Kolopaking EP, Gardjito W, Gyssens IC, and Broek PJ. Antimicrobial Resistance and Antibiotic Use in Low-Income and Developing Countries. Folia Medica Indonesiana. 2006; 42(3): 183-195.
Moran GJ, Krishnadasan A, Gorwitz RJ, et al. Methicillin-Resistant S. Aureus Infections among Patients in the Emergency Department. The New England Journal of Medicine. 2006; 355(7): 666–674.
Ardiansyah, Lilis Nuraida, dan Nuri Andarwulan. Antimicrobial Activity of Beluntas (Pluchea Indica L.) Leaves Extract and Stability of the Activity at Different Salt Concentrations and pHs. Journal of Food Technology and Industry. 2003; 14; 90-97.
Taylor L. The Healing Power of Rainforest Herbs. MULLACA (Physalis angulata). (Online) 1996. http://www.rain-tree.com/book2.htm. [diakses tanggal 10 Desember 2007].
Naim R. Senyawa Antimikroba dari Tanaman. (Online) 2008. http://kompas.com/kompas-cetak/ contactus.htm. [diakses tanggal 3 Januari 2008].
Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008.
Susanti A, Rimayanti I, dan Sukmanadi M. Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica less) terhadap Escherichia coli secara In Vitro. Veterineria Medika. 2008; 1(1): 4.
Fanani E. Efek Dekok Kulit Jeruk Nipis sebagai Antimikroba terhadap MRSA. [Skripsi]. Universitas Brawijaya, Malang. 2006.
Pramulia IR. Efektivitas Ekstrak Daun Kayu Putih terhadap Pertumbuhan MRSA. [Skripsi]. Universitas Brawijaya, Malang. 2005.
Kartini R. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Ethanol Kulit Buah Delima terhadap Pertumbuhan MRSA. [Skripsi]. Universitas Brawijaya, Malang. 2006.
Sudarto ACAS. Sensivitas Ekstrak Daun Ceplukan sebagai Antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa. [Skripsi]. Universitas Brawijaya, Malang. 2009.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).