Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesejahteraan Subjektif Caregiver Orang dengan Skizofrenia di Bantur Malang

Authors

  • Yhummei Veronia Frasia Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
  • Lilik Zuhriyah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
  • Rinik Eko Kapti Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2018.030.02.12

Keywords:

Caregiver, skizofrenia, kesejahteraan subjektif

Abstract


Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang memerlukan caregiver. Perawatan orang dengan skizofrenia di rumah dapat menjadi beban bagi caregiver seperti kesulitan dalam menangani perilaku orang dengan skizofrenia, cemas hingga stres. Beban perawatan orang dengan skizofrenia dapat membuat caregiver kurang memiliki waktu untuk istirahat dan kesejahteraan semakin rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia selama 24 jam. Caregiver yang merawat orang dengan skizofrenia diperoleh dengan purposive sampling sebanyak 102 orang. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman untuk analisis bivariat dan regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver orang dengan skizofrenia. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan subjektif secara berturut-turut yaitu hubungan sosial (r=0,538, Ï=0,000), sikap optimis (r=0,356, Ï=0,000), kontrol diri (r=0,306, Ï=0,002) dan harga diri (r=0,279, Ï=0,005). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan bahwa hubungan sosial memiliki odds ratio (OR) paling besar yaitu 16,061 artinya hubungan sosial yang baik akan meningkatkan kesejahteraan subjektif 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan caregiver orang dengan skizofrenia yang tidak menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Hubungan sosial merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesejahteraan subjektif pada caregiver orang dengan skizofrenia. Caregiver orang dengan skizofrenia yang menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain akan mengalami kebahagiaan dan kepuasan hidup sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Yhummei Veronia Frasia, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Lilik Zuhriyah, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Rinik Eko Kapti, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

References

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-V. Jakarta: Nur Jaya; 2013; p. 4.

Gaebel W and Zielasek J. Focus on Psychosis. Dialogues in Clinical Neuroscience. 2015: 17(1): 9-18.

World Health Organization. Schizophrenia. (Online) 2018. http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia. [diakses tanggal 18 April 2018].

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Green MF. Impact of Cognitive and Social Cognitive Impairment on Functional Outcomes in Patients with Schizophrenia. The Journal of Clinical Psychiatry. 2016; 77(2): 8-11.

Green MF, Horan WP, and Lee J. Social Cognition in Schizophrenia. Nature Reviews Neuroscience. 2015; 16(10): 620-631.

Pinkham AE. Social Cognition in Schizophrenia. The Journal of Clinical Psychiatry. 2014; 75(2): 14-19.

Yusuf AJ, Nuhu FT, and Akinbiyi A. Caregiver Burden among Relatives of Patients with Schizophrenia in Katsina Nigeria. South African Journal of Psychiatry. 2009; 15(2): 43-47.

Fitrikasari A, Kadarman AS, Woroasih S, dan Sarjana WAS. Gambaran Beban Caregiver Orang dengan Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Amino Gondohutomo Semarang. Medica Hospitalia. 2012; 1 (2): 118-122.

Mirza, Raihan, dan Kurniawan H. Hubungan Lamanya Perawatan Pasien Skizofrenia dengan Stres Keluarga. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2016; 15(3): 179-189.

Wardhani RSP. Penerimaan Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. 2013.

Isnaeni T. Kebahagiaan pada Informal Caregiver Orang dengan Skizofrenia. [Skripsi]. Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2015.

Subu MA, Waluyo I, Nurdin AE, Priscilla V, dan Aprina T. Stigma, Stigmatisasi, Pola Kekerasan dan Ketakutan dari Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia: Penelitian Constructivist Grounded Theory. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2018; 30(1): 53-60.

Gulacti, F. The Effect of Perceived Social Support on Subjective Well-Being. Procedia Social and Behavioral Sciences. 2010; 2(2): 3844-3849.

Du H, King RB, and Chi P. Self-Esteem and Subjective Well-Being Revisited: The Role of Personal, Relational, and Collective Self-Esteem. PLoS One. 2017; 12(8): 1-17.

Barnum EL and Perrone-McGovern KM. Attachment, Self-Esteem and Subjective Well-Being among Survivors of Childhood Sexual Trauma. Journal of Mental Health Counseling. 2017; 39(1): 39-55.

Pompeo DA, Carvalho AD, Olive AM, Souza MGG, and Galera SAF. Strategies for Coping with Family Members of Patients with Mental Disorders. Revista Latino-Americana de Enfermagem. 2016; 24: 1-8.

Ronen T, Hamama L, Rosenbaum M, and Mishely-Yarlap A. Subjective Well-Being in Adolescence: The Role of Self-Control, Social Support, Age, Gender, and Familial Crisis. Journal of Happiness Studies. 2014; 17(1): 81-104.

Moffitt TE, Arseneault L, Belsky D, et al. A Gradient of Childhood Self-Control Predicts Health, Wealth, and Public Safety. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 2011; 108(7): 2693-2698.

Oliveira NA, Souza EN, Luchesi BM, Inouye K, and Pavarini SCI. Stress and Optimism of Elderlies who are Caregivers for Elderlies and Live with Children. Revista Brasileira de Enfermagem. 2017; 70(4): 697-703.

Carver SC, Scheier MF, and Segerstrom SC. Optimism. Clinical Psychology Review. 2010; 30(7): 879-889.

Conversano C, Rotondo A, Lensi E, Vista OD, Arpone F, and Reda MA. Optimism and Its Impact on Mental and Physical Well-Being. Clinical Practice Epidemiology in Mental Health. 2010; 6(1): 25-29.

Ozturk A and Mutlu T. The Relationship between Attachment Style, Subjective Well-Being, Happiness and Social Anxiety among University Students'. Procedia Social and Behavioral Sciences. 2010; 9: 1772-1776.

McLaren S and Challis C. Resilience among Men Farmers: The Protective Roles of Social Support and Sense of belonging in The Depression-Suicidal Ideation Relation. Death Studies. 2009; 33(3): 262-276.

Siedlecki KL, Salthouse TA, Oishi S, and Jeswani S. The Relationship between Social Support and Subjective Well-Being Across Age. Social Indicators Research. 2014; 117(2): 561-576.

Published

2018-08-24

Issue

Section

Research Article