Serbuk Daun Kelor Memulihkan Kondisi Fisik Gizi Buruk pada Tikus Model Kurang Energi Protein

Authors

  • Fifi Luthfiyah Politeknik Kesehatan Mataram
  • Eddy Widjajanto Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2011.026.03.2

Abstract

Serbuk  daun  kelor  (Moringa oleifera)  lokal  Nusa T enggara  Barat  (NTB)  merupakan  alternatif    tanaman    kaya  gizi  yang berpotensi  memperbaiki kondisi  gizi  buruk.  Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  dampak  serbuk  daun  kelor  lokal  NTB terhadap perbaikan gambaran fisik tikus model kurang energi proten (KEP) dengan   desain post-test randomized control group   in  vivo  pada  dua  puluh  ekor  tikus.  Tikus  dibagi   dalam  dua  kelompok  kontrol  dengan  diet  normal  dan  rendah  protein selama 56 hari untuk membuat tikus model KEP . Tiga kelompok perlakukan diberikan diet rendah protein selama 56 hari dan asupan serbuk daun kelor dengan dosis 180 mg, 350 mg dan 720 mg/hari. Kondisi fisik tikus diukur dengan kriteria APGAR. Pemberian diet rendah protein pada tikus mampu mengembangkan model tikus dengan KEP yang menunjukkan tanda-tanda kurang gizi   seperti berat badan yang menurun, kondisi fisik yang lemah dan penampilan fisik seperti bulu mudah rontok,  kusam  dan  berkutu.  Pemberian  serbuk  daun  kelor  lokal  NTB  dapat  meningkatkan  keadaan  fisik  kondisi  KEP hingga  mengarah  ke  keadaan  fisik  normal. Kata Kunci:Kondisi fisik, kurang energi protein, Moringa oleifera

Downloads

Download data is not yet available.

References

Minarto. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010-2014. (Online) 2010. http://gizikia.depkes.go.id[diakses tanggal 20 Januari 2012].

Soekirman dan Jahari A. Penyimpangan Positif Masalah KEP di DKI Jakarta, Pedesaan Bogor Jawa Barat dan Lombok Timur NTB. Jakarta: LIPI-UNICEF; 2000.

Leiva PB, Inzunza BN, Perez TH, et al. The Impact of Malnutrition on Brain Development, Intelligence and School Work Performance. Archivos Latinoamericanos de Nutricion. 2001; 51(1): 64-71.

Ahmad G and Rahman MA. Effect of Undernutrition and Protein Malnutrition on Brain Chemistry of Rats. The Journal of Nutrition. 1975; 105: 1090-1103.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Buku II. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007.

Whitehead RG. Animal Models for the Study of Protein Energy Malnutrition. Proceeding of the Nutrition Society. 1980; 39: 227-231.

Hernowati ET, Therik JW, dan Hendra. Efek Nutritional Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Varietas NTT terhadap Status Gizi Tikus Wistar KEP. [Tesis]. Universitas Brawijaya, Malang. 2009.

Laboratorium Studi Ilmu Hayati. Analisa Serbuk Karak. Malang:Universitas Brawijaya; 2009.

Corn YS. What is the Apgar Score? (Online) 16 Januari 2010. http://milissehat.web.id [diakses tanggal 6 Agustus 2010].10.Smith JB dan Mangkoewidjojo. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Coba di Derah Tropis. International Development Program of Australian Universities of Colleges. Jakarta: UI Press; 1988.

Fatimah, N. Malnutrisi di Rumah Sakit. Gizi Medik Indonesia. 2002; 1(1): 4-6.

Stroud M, Duncan H, and Nightingale J. Guidelines for Enteral Feeding in Adult Hospital Patient. An International Journal of Gastroenterology and Hepatology. 2003; 52(Suppl7): vii1-vii12.

Hasan R dan Alatas H. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 3. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI; 2005.

Hu SP, Liu JF, and Shieh MJ. Nutrition Knowledge, Attitudes and Practices among Senior Medical Students in Taiwan. Journal of the American College of Nutrition. 1997; 16(5): 435-438.

Singh H, Watt K, Veitch R, Cantor M,and Duerksen DR. Malnutrition is Prevalent in Hospitalized Medical Patients: Are House Staff Identifying the Malnourished Patient? Nutrition Journal. 2006; 22(4): 350-354.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tata Laksana Balita Gizi Buruk. Jakarta: Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat; 2004.

Gibson and Rosalind S. Nutritional Assesment a Laboratory Manual. New York: Oxford University Press; 2005: p. 345-348.

Fuglie LJ. Combating Malnutrition with Moringa. Senegal: Bureau Regional Afrika; 2001.

Klause B. Moringa Oleifera–an Underutilized Tree with Amazing Versatility. University of Science and Technology, Kumasi–Ghana.2004.

Downloads

Published

2013-04-27

Issue

Section

Research Article