Pengguna Air Rebusan sebagai Alternatif Pengganti Normal Saline pada Debridement Fraktur Terbuka
Keywords:
normal saline, fraktur tebuka, debridementAbstract
Air rebusan selama ini masih dipakai sebagai cairan irigasi untuk debridement fraktur terbuka di IRD RSSA Malang, sedangkan cairan irigasi yang direkomendasikan adalah normal saline yang merupakan cairan fisiologis. Alasan memakai air rebusan ini adalah selain harga noemalsaline relatif mahal juga karena belum ada penelitian mengenai kejadian infeksi denganmenggunakan air rebusan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan air rebusan sebagai cairan irigasi terhadap risiko terjadinya infeksi dan inflamasi. Metode yang digunakan adalah eksperimental klinis. Pasien dengan fraktur kruris terbuka grade II yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Satu kelompok dilakukan debridement dengan cairan irigasi normal saline dan kelompok yang lain dengan air rebusan. Efek yang dipantau adalah kadar CRP, jumlah lekosit, angka pertumbuhan kuman dan angka reaksi inflamasi pada luka operasi. Hasil yang didapat berupa kecenderungan peningkatan kadar CRP, jumlah lekosit, angka pertumbuhan kuman dan angka inflamasi luka yang pada luka dilakukan debridement dengan air rebusan dibanding dengan yang dilakukan debridement dengan normal saline. Kesimpulan yang didapat adalah air rebusan tidak dapat dipakai sebagai cairan irigasi pada debridement fraktur terbuka karena secara klinis dan laboratories meningkatkan kejadian infeksi dan inflamasi.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).