Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Kepala Ruang Rawat Inap tentang Pelaporan Kinerja Utilitas Bangsal di Rumah Sakit

Authors

  • Riskiyah Riskiyah Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
  • Tatong Harijanto Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
  • Viva Maiga Mahliafa Noor Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2016.029.03.11

Abstract

Pelaporan kinerja rawat inap merupakan komponen penting dalam evaluasi dan perencanaan rumah sakit. Studi pendahuluan menunjukkan rendahnya kinerja pelaporan rawat inap oleh kepala ruang karena lemahnya pemahanan tentang cara penghitungan dan pelaporan indikator kinerja rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman kepala ruang rawat inap dalam menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi ruang, mengidentifikasi solusi dan evaluasi dampak solusi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada kepala bidang keperawatan, 5 kepala ruang serta 3 perawat di rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruang rawat inap tidak mengetahui apa saja indikator efisiensi rumah sakit dan definisinya, perhitungan kinerja bangsal tidak terdeskripsikan dalam Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) kepala ruang, tidak ada panduan cara menghitung indikator efisiensi rumah sakit khususnya BOR (Bed Occupancy Rate) di unit rawat inap, belum ada kebijakan dari rumah sakit untuk kepala ruang rawat inap melaporkan kinerja efisiensi ruangan perbulan/pertahun, belum ada sosialisasi dan pelatihan, tidak adanya evaluasi kinerja manajemen bangsal setiap bulan dari rumah sakit. Alternatif solusi yang dipilih rumah sakit untuk mengatasi semua penyebab adalah sosialisasi dan pelatihan tentang perhitungan indikator kinerja ruang kepada petugas rumah sakit. Dampak dari sosialisasi tersebut adalah para kepala ruangan dapat menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi dimasing-masing ruangan. Dapat disimpulkan lemahnya pemahaman kepala ruang tentang indikator kinerja karena tidak adanya pelatihan dan panduan yang disebabkan tidak ada dukungan kebijakan dan anggaran.
Kata Kunci: Indikator efisiensi rumah sakit, kepala ruang, pemahaman, rawat inap

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dwianto dan Lestari T. Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber Johnson pada Bangsal Kelas III di RSUD Pandan Arang Boyolali Periode Triwulan Tahun 2012. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2013; 1(2): 70-78.

Lestari T. Analisis Penggunaan Tempat Tidur Berdasarkan Grafik Baber Johnson Perbulan Tahun 2012 untuk Memenuhi Standar Mutu Pelayanan Rawat Inap di RS Pku Muhammadiyah Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. 2013; 3(1): 1-11.

Pratiwi A dan Utami YW. Pembinaan dan Pendampingan Pimpinanan Keperawatan dalam Melaksanakan Peran dan Fungsi Manajemen pada Kepala Ruang di RS Pku Muhammadiyah Surakarta. Warta. 2010; 13(1): 37-47.

Wahyuni S. Analisis Kompetensi Kepala Ruang dalam Pelaksanaan Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perawat dalam Mengimplementasikan Model Praktik Keperawatan Profesional Di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara. [Tesis]. Universitas Diponegoro, Semarang. 2007.

Nursyamsi AA. Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dengan Tugas Kepala Ruangan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2014; 5(3).

Indriani P dan Sugiarti I. Gambaran Effisiensi Penggunaan Tempat Tidur Ruang Perawatan Kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya Tahun 2011 dan 2012. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2014; 2(1): 68-73.

Susanto H. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit" Roemani" Semarang. [Tesis]. Universitas Diponegoro, Semarang. 1999.

Handiyani H, Allenidekania, dan Eryando, T. Hubungan Peran dan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Keberhasilan Pelaksanaan ProgramPengendalian Infeksi Nosokomial. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2004; 8(2): 54-61.

Semuel H. Penerapan Kebijakan Penggunaan Energi Listrik terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Manajemen Pemasaran. 2014; 8(1): 39-46

Bakry A. Kebijakan Pendidikan sebagai Kebijakan Publik. Jurnal Media Edukasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 2010; 2(1): 13.

Wicaksono YS. Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Meningkatkan Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi di SKM Unit V PT. Gudang Garam, Tbk Kediri). Jurnal Bisnis dan Manajemen. 2016; 3(1): 31-39.

Mustariningrum DLT, Koeswo M, dan Ahsan. Kinerja IPCLN dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit: Peran Pelatihan, Motivasi Kerja dan Supervisi. Jurnal Aplikasi Manajemen. 2015; 13(4): 643-652.

Baharuddin A, Alhabsyi T, dan Utami HN. Pengaruh Pelatihan, Kompensasi, dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi Pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang). Profit-Jurnal Administrasi Bisnis. 2013;6(2): 56-68.

Yulianti E, Juliati L, dan Nala IWL. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma Hotel di Tenggarong Kutai Kartanegara. eJurnal Administrasi Bisnis. 2015; 3(4): 900-910.

Susanti E. Evaluasi Sosialisasi Peraturan Daerah Samarinda No. 02 Tahun 2011 Pasal 38 Poin 8 tentang Larangan Waktu Membuang Sampah di Kelurahan Sempaja Utara. eJournal Ilmu Komunikas. 2014; 2(2): 49-62.

Downloads

Published

2016-08-30

Issue

Section

Supplement